SEJARAH ALJABAR
Aljabar (Algebra) adalah cabang matematika
yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal
ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf) untuk
merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat
bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y
bilangan yang ingin diketahui. Sehingga bila Andi mempunyai x buku dan kemudian
Budi mempunyai 3 buku lebih banyak daripada Andi, maka dalam aljabar, buku Budi
dapat ditulis sebagai y = x + 3. Dengan menggunakan aljabar, Anda dapat
menyelidiki pola aturan aturan bilangan umumnya. Aljabar dapat diasumsikan
dengan cara memandang benda dari atas, sehingga kita dapat menemukan pola
umumnya.
Aljabar telah digunakan matematikawan sejak
beberapa ribu tahun yang lalu. Sejarah mencatat penggunaan aljabar telah
dilakukan bangsa Mesopotamia pada 3.500 tahun yang lalu. Nama Aljabar berasal
dari kitab yang ditulis pada tahun 830 oleh Matematikawan Persia Muhammad ibn Musa
al-Kwarizmi dengan judul ‘Al-Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala’ (yang berarti
"The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing"),
yang menerapkan operasi simbolik untuk mencari solusi secara sistematik
terhadap persamaan linier dan kuadratik. Salah satu muridnya, Omar Khayyam
menerjemahkan hasil karya Al-Khwarizmi ke bahasa Eropa. Beberapa abad yang
lalu, ilmuwan dan matematikawan Inggris, Isaac Newton (1642-17 27) menunjukkan,
kelakuan sesuatu di alam dapat dijelaskan dengan aturan atau rumus matematika
yang melibatkan aljabar, yang dikenal sebagai Rumus Gravitasi Newton.
Aljabar bersama-sama dengan Geometri,
Analisis dan Teori Bilangan adalah cabang-cabang utama dalam Matematika.
Aljabar Elementer merupakan bagian dari kurikulun dalam sekolah menengah dan
menyediakan landasan bagi ide-ide dasar untuk Ajabar secara keseluruhan,
meliputi sifat-sifat penambahan dan perkalian bilangan, konsep variabel,
definisi polinom, faktorisasi dan menentukan akar pangkat.
Sekarang ini istilah Aljabar mempunyai makna
lebih luas daripada sekedar Aljabar Elementer, yaitu meliputi Ajabar Abstrak,
Aljabar Linier dan sebagainya. Seperti dijelaskan di atas dalam aljabar, kita
tidak bekerja secara langsung dengan bilangan melainkan bekerja dengan
menggunakan simbol, variabel dan elemen-elemen himpunan. Sebagai contoh
Penambahan dan Perkalian dipandang sebagai operasi secara umum dan definisi ini
menuju pada struktur bilangan seperti Grup, Ring, dan Medan (fields).
Asal Mula Aljabar
Asal mula Aljabar dapat ditelusuri berasal
dari bangsa Babilonia Kuno yang mengembangkan sistem aritmatika yang cukup
rumit, dengan hal ini mereka mampu menghitung dalam cara yang mirip dengan
aljabar sekarang ini. Dengan menggunakan sistem ini, mereka mampu
mengaplikasikan rumus dan menghitung solusi untuk nilai yang tak diketahui
untuk kelas masalah yang biasanya dipecahkan dengan menggunakan persamaan
Linier, Persamaan Kuadrat dan Persamaan Linier tak tentu. Sebaliknya, bangsa
Mesir, dan kebanyakan bangsa India, Yunani, serta Cina dalam milenium pertama
sebelum masehi, biasanya masih menggunakan metode geometri untuk memecahkan
persamaan seperti ini, misalnya seperti yang disebutkan dalam ‘the Rhind
Mathematical Papyrus’, ‘Sulba Sutras’, ‘Euclid's Elements’, dan ‘The Nine
Chapters on the Mathematical Art’. Hasil karya bangsa Yunani dalam Geometri,
yang tertulis dalam kitab Elemen, menyediakan kerangka berpikir untuk
menggeneralisasi formula matematika di luar solusi khusus dari suatu
permasalahan tertentu ke dalam sistem yang lebih umum untuk menyatakan dan
memecahkan persamaan, yaitu kerangka berpikir logika Deduksi.
Seperti telah disinggung di atas istilah
‘Aljabar’ berasal dari kata arab "al-jabr" yang berasal dari kitab
‘Al-Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala’ (yang berarti "The Compendious Book on
Calculation by Completion and Balancing"), yang ditulis oleh Matematikawan
Persia Muhammad ibn Musa al-Kwarizmi. Kata ‘Al-Jabr’ sendiri sebenarnya berarti
penggabungan (reunion). Matematikawan Yunani di jaman Hellenisme, Diophantus,
secara tradisional dikenal sebagai ‘Bapak Aljabar’, walaupun sampai sekarang
masih diperdebatkan siapa sebenarnya yang berhak atas sebutan tersebut
Al-Khwarizmi atau Diophantus?. Mereka yang mendukung Al-Khwarizmi menunjukkan
fakta bahwa hasil karyanya pada prinsip reduksi masih digunakan sampai sekarang
ini dan ia juga memberikan penjelasan yang rinci mengenai pemecahan persamaan
kuadratik. Sedangkan mereka yang mendukung Diophantus menunjukkan Aljabar
ditemukan dalam Al-Jabr adalah masih sangat elementer dibandingkan Aljabar yang
ditemukan dalam ‘Arithmetica’, karya Diophantus. Matematikawan Persia yang
lain, Omar Khayyam, membangun Aljabar Geometri dan menemukan bentuk umum
geometri dari persamaan kubik. Matematikawan India Mahavira dan Bhaskara, serta
Matematikawan Cina, Zhu Shijie, berhasil memecahkan berbagai macam persamaan
kubik, kuartik, kuintik dan polinom tingkat tinggi lainnya.
Peristiwa lain yang penting adalah
perkembangan lebih lanjut dari aljabar, terjadi pada pertengahan abad ke-16.
Ide tentang determinan yang dikembangkan oleh Matematikawan Jepang Kowa Seki di
abad 17, diikuti oleh Gottfried Leibniz sepuluh tahun kemudian, dengan
tujuan untuk memecahkan Sistem Persamaan Linier secara simultan dengan
menggunakan Matriks. Gabriel Cramer juga menyumbangkan hasil karyanya tentang
Matriks dan Determinan di abad ke-18. Aljabar Abstrak dikembangkan pada abad
ke-19, mula-mula berfokus pada teori Galois dan pada masalah keterkonstruksian
(constructibility)
Tahap-tahap perkembangan Aljabar simbolik
secara garis besar adalah sebagai berikut:
- Aljabar Retorik (Rhetorical algebra), yang
dikembangkan oleh bangsa Babilonia dan masih mendominasi sampai dengan abad
ke-16;
- Aljabar yang dikontruksi secara Geometri,
yang dikembangkan oleh Matematikawan Vedic India dan Yunani Kuno;
- Syncopated algebra, yang dikembangkan oleh
Diophantus dan dalam ‘the Bakhshali Manuscript’; dan
- Aljabar simbolik (Symbolic algebra), yang
titik puncaknya adalah pada karya Leibniz.
Klasifikasi dari Aljabar
Aljabar secara garis besar dapat dibagi dalam
kategori berikut ini:
1. Aljabar Elementer, yang mempelajari
sifat-sifat operasi pada bilangan riil direkam dalam simbol sebagai konstanta
dan variabel, dan Aturan yang membangun ekspresi dan persamaan Matematika yang
melibatkan simbol-simbol.(bidang ini juga mencakup materi yang biasanya
diajarkan di sekolah menengah yaitu ‘Intermediate Algebra’ dan ‘college
algebra’);
2. Aljabar Abstrak, kadang-kadang disebut
Aljabar Modern, yang mempelajari Struktur Aljabar semacam Grup, Ring dan Medan
(fields) yang didefinisikan dan diajarkan secara aksiomatis;
3. Aljabar Linier, yang mempelajari
sifat-sifat khusus dari Ruang Vektor (termasuk Matriks);
4. Aljabar Universal, yang mempelajari
sifat-sifat bersama dari semua Struktur aljabar.
Dalam studi Aljabar lanjut, sistem aljabar
aksiomatis semacam Grup, Ring, Medan dan Aljabar di atas sebuah Medan (algebras
over a field) dipelajari bersama dengan telaah Struktur Geometri Natural yang
kompatibel dengan Struktur Aljabar tersebut dalam bidang Topologi.
Aljabar Elementer
Aljabar Elementer adalah bentuk paling dasar
dari Aljabar, yang diajarkan pada siswa yang belum mempunyai pengetahuan
Matematika apapun selain daripada Aritmatika Dasar. Meskipun seperti dalam
Aritmatika, di mana bilangan dan operasi Aritmatika (seperti +, −, ×, ÷) muncul
juga dalam Aljabar, tetapi disini bilangan seringkali hanya dinotasikan dengan
simbol (seperti a, x, y). Hal ini sangat penting sebab: Hal ini mengijinkan
kita menurunkan rumus umum dari aturan Aritmatika (seperti a + b = b + a untuk
semua a dan b), dan selanjutnya merupakan langkah pertama untuk penelusuran
yang sistematik terhadap sifat-sifat sistem bilangan riil.
Dengan menggunakan simbol, alih-alih
menggunakan bilangan secara langsung, mengijinkan kita untuk membangun
persamaan matematika yang mengandung variabel yang tidak diketahui (sebagai
contoh “Carilah bilangan x yang memenuhi persamaan 3x + 1 = 10"). Hal ini
juga mengijinkan kita untuk membuat relasi fungsional dari rumus-rumus
matematika tersebut (sebagai contoh "Jika anda menjual x tiket, dan
kemudian anda mendapat untung 3x - 10 rupiah, dapat dituliskan sebagai f(x) =
3x - 10, dimana f adalah fungsi, dan x adalah bilangan dimana fungsi f
bekerja.").
KEBUDAYAAN TRADISIONAL
Seni pertunjukan tradisional yang masih berjaya di Jepang dewasa ini adalah antara lain kabuki, noh, kyogen dan bunraku.
Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami evolusi pada awal
abad ke-17. Ciri khasnya berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh
para aktor, kostum yang super-mewah, make-up yang mencolok (kumadori), serta
penggunaan peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di panggung.
Make-up menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor.
Kebanyakan lakon mengambil tema masa abad pertengahan atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan peranan
sebagai wanita, adalah pria.
Noh
adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak hanya
dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan
musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang
berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu
berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti
orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki.
Kyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan
aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh,
meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.
Bunraku, yang menjadi
populer sekitar akhir abad ke-16, merupakan jenis teater boneka yang dimainkan
dengan iringan nyanyian bercerita dan musik yang dimainkan dengan shamisen
(alat musik petik berdawai tiga). Bunraku dikenal sebagai salah satu bentuk
teater boneka yang paling halus di dunia.
Berbagai seni
tradisional lainnya, seperti upacara minum teh dan ikebana (merangkai bunga),
terus hidup sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.
Upacara minum teh (sado atau chado) adalah
tata-cara yang diatur sangat halus dan teliti untuk menghidangkan dan minum teh
hijau matcha (dalam bentuk bubuk). Ada hal yang lebih penting daripada ritual
membuat dan menyajikan teh, karena upacara ini merupakan rangkaian seni yang
mendalam yang membutuhkan pengetahuan yang luas dan kepekaan yang sangat halus.
Sado juga menjajaki tujuan hidup dan mendorong timbulnya apresiasi terhadap
alam.
Seni merangkai bunga Jepang (ikebana),
yang mengalami evolusi di Jepang selama tujuh abad, berasal dari sajian bunga
Budhis di masa awalnya.
Seni ini
berbeda dengan penggunaan bunga yang murni bersifat dekoratif saja, karena
setiap unsur dari sebuah karya ikebana dipilih secara sangat cermat termasuk
bahan tanaman, wadah di mana ranting dan bunga akan ditempatkan, serta
keterkaitan ranting-ranting dengan wadahnya dan ruang di sekitarnya.
KEBUDAYAAN MODERN
Musik klasik
masuk ke Jepang dari Barat. Penggemarnya cukup banyak dan sejumlah konser
diadakan di berbagai tempat di Jepang. Jepang telah melahirkan banyak konduktor
(seperti Ozawa Seiji), pianis, dan pemain biola dan mereka
melakukan pertunjukan di seluruh dunia.
Sejak Kurosawa Akira
memenangkan Golden Lion Award di Festival Film Venice pada tahun 1951, dunia
perfilman Jepang menjadi pusat perhatian dunia, dan karya-karya dari sutradara
besar seperti Mizoguchi Kenji dan Ozu Yasujiro
mendapat sambutan luas. Pada tahun-tahun terakhir ini, Kitano Takeshi
memenangkan Golden Lion Award pada Festival Film Venice 1997 dengan karyanya HANA-BI
dan meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik pada festival tahun 2003
dengan karyanya Zatoichi.
Film anime (kartun) Jepang
yang menjadi hiburan bagi anak-anak Jepang sejak tahun 1960-an, kini diekspor
ke seluruh dunia. Ada seri yang menjadi favorit anak-anak seluruh dunia,
seperti Astro Boy, Doraemon, Sailor Moon, Detective Conan, dan Dragonball Z.
Sementara itu, karya sutradara Miyazaki Hayao, Spirited
Away, memenangkan Oscar sebagai film cerita kartun terbaik pada tahun
2003.
Untuk sastra, ada sejumlah
pemenang Hadiah Nobel, yaitu Kawabata Yasunari dan Oe
Kenzaburo. Sementara itu, karya-karya para pengarang yang lebih modern
seperti Murakami Haruki dan Yoshimoto Banana
populer di kalangan kaum muda Jepang dan telah diterjemahkan ke dalam banyak
bahasa.
Aneka ragam budaya Jepang (matsuri)
Negara Jepang kaya dengan berbagai
kebudayaan leluhurnya yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan
teknologi di Jepang terus up date dalam hitungan perdetik , namun sisi
tradisional masuh terus dilestarikan hingga sekarang ini. Berikut ini adalah
salah satu dari berbagai macam kebudayaan Jepang yang masih terus berlangsung
hingga saat ini :
Matsuri (祭, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.
Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi.
Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.
Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan.
Sejarah
Matsuri berasal dari kata matsuru (祀る, matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato.
Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jingū merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta.
Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religius.
Tiga matsuri terbesar
* Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan Juli)
* Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli)
* Kanda Matsuri (Kanda Myōjin, Tokyo, bulan Mei)
Matsuri yang terkenal sejak dulu
Daerah Tohoku
* Nebuta Matsuri (kota Aomori, bulan Agustus) dan Neputa Matsuri (kota Hirosaki, bulan Agustus)
* Kantō Matsuri (kota Akita, bulan Agustus)
* Sendai Tanabata Matsuri (kota Sendai, bulan Agustus)
Daerah Kanto
* Chichibuyo Matsuri (kota Chichibushi, Prefektur Saitama, 2-3 Desember)
* Sanja Matsuri (Asakusa-jinja, Tokyo, bulan Mei)
* Sannō Matsuri (Hie-jinja, Tokyo, bulan Juni)
Daerah Chubu
* Owarafū no bon (kota Toyama, Prefektur Toyama, bulan September)
* Shikinenzōei Onbashira Daisai (kota Suwa, Prefektur Nagano, diadakan setiap 6 tahun sekali, terakhir diadakan bulan April-Mei, 2004).
* Takayama Matsuri (kota Takayama, Prefektur Gifu, bulan April dan bulan Oktober)
* Furukawa Matsuri (kota Hida, Prefektur Gifu, bulan April)
Daerah Kinki
* Aoi Matsuri (Kyoto, bulan Mei)
* Jidai Matsuri (Heian-jingu, Kyoto, bulan Oktober)
* Tōdaiji Nigatsudō Shuni-e atau dikenal sebagai Omizutori (Nigetsu-dō, kuil Tōdaiji, Nara, 12 Maret)
* Kishiwada Danjiri Matsuri (Kishiwada, Prefektur Osaka, 14-15 September)
* Nada no Kenka Matsuri dan Banshū no Aki Matsuri (Prefektur Hyogo, diselenggarakan lebih dari seratus jinja di daerah Banshū dengan pusat keramaian di kota Himeji di bulan Oktober)
* Nachi no Hi Matsuri (Nachi Katsuura, Prefektur Wakayama, bulan Juli)
* Aizen Matsuri, Tenjinmatsuri dan Sumiyoshi Matsuri yang dikenal sebagai "Tiga Matsuri Musim Panas Terbesar di Osaka" (Prefektur Osaka, bulan Juni-Juli)
Daerah Chugoku dan Shikoku
* Saidaiji Eyō (Okayama, Prefektur Okayama, bulan Februari)
* Awa Odori (Tokushima, Prefektur Tokushima, 12-15 Agustus)
Daerah Kyushu
* Hakata Gion Yamakasa (Fukuoka, Prefektur Fukuoka, bulan Juli)
* Nagasaki Kunchi (Nagasaki, Prefektur Nagasaki, 7-9 Oktober)
* Karatsu Kunchi (Karatsu, Prefektur Saga, bulan November)
Pengertian lain
Dalam bahasa Jepang, kata "matsuri" juga berarti festival dan aksara kanji untuk matsuri (祭, matsuri?) dapat dibaca sebagai sai, sehingga dikenal istilah seperti Eiga-sai (festival film), Sangyō-sai (festival hasil panen), Ongaku-sai (festival musik) dan Daigaku-sai (festival yang diadakan oleh universitas).
Shimin Matsuri adalah sebutan untuk matsuri yang diselenggarakan pemerintah daerah atau kelompok warga kota dengan maksud untuk menghidupkan perekonomian daerah dan umumnya tidak berhubungan dengan institusi keagamaan.
Festival dan Matsuri yang lain
* Festival Salju Sapporo (Sapporo, Prefektur Hokkaido, bulan Februari)
* Festival Salju Iwate (Koiwai Farm, Shizukuishi, Prefektur Iwate, bulan Februari)
* YOSAKOI Sōran Matsuri (Sapporo, Hokkaido, bulan Juni)
* Niigata Odori Matsuri (Niigata, Prefektur Niigata, pertengahan bulan September)
* Odawara Hōjō Godai Matsuri (kota Odawara, Prefektur Kanagawa)
* Yosakoi Matsuri (kota Kochi, Prefektur Kochi, 9-12 Agustus)
* Hakata dontaku (3-4 April, kota Fukuoka)
* Hamamatsu Matsuri (3-5 Mei, kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka)
* Wasshoi Hyakuman Natsu Matsuri (kota Kita Kyūshū, Prefektur Fukuoka, hari Sabtu minggu pertama bulan Agustus)
Matsuri (祭, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.
Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi.
Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.
Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan.
Sejarah
Matsuri berasal dari kata matsuru (祀る, matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato.
Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jingū merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta.
Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religius.
Tiga matsuri terbesar
* Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan Juli)
* Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli)
* Kanda Matsuri (Kanda Myōjin, Tokyo, bulan Mei)
Matsuri yang terkenal sejak dulu
Daerah Tohoku
* Nebuta Matsuri (kota Aomori, bulan Agustus) dan Neputa Matsuri (kota Hirosaki, bulan Agustus)
* Kantō Matsuri (kota Akita, bulan Agustus)
* Sendai Tanabata Matsuri (kota Sendai, bulan Agustus)
Daerah Kanto
* Chichibuyo Matsuri (kota Chichibushi, Prefektur Saitama, 2-3 Desember)
* Sanja Matsuri (Asakusa-jinja, Tokyo, bulan Mei)
* Sannō Matsuri (Hie-jinja, Tokyo, bulan Juni)
Daerah Chubu
* Owarafū no bon (kota Toyama, Prefektur Toyama, bulan September)
* Shikinenzōei Onbashira Daisai (kota Suwa, Prefektur Nagano, diadakan setiap 6 tahun sekali, terakhir diadakan bulan April-Mei, 2004).
* Takayama Matsuri (kota Takayama, Prefektur Gifu, bulan April dan bulan Oktober)
* Furukawa Matsuri (kota Hida, Prefektur Gifu, bulan April)
Daerah Kinki
* Aoi Matsuri (Kyoto, bulan Mei)
* Jidai Matsuri (Heian-jingu, Kyoto, bulan Oktober)
* Tōdaiji Nigatsudō Shuni-e atau dikenal sebagai Omizutori (Nigetsu-dō, kuil Tōdaiji, Nara, 12 Maret)
* Kishiwada Danjiri Matsuri (Kishiwada, Prefektur Osaka, 14-15 September)
* Nada no Kenka Matsuri dan Banshū no Aki Matsuri (Prefektur Hyogo, diselenggarakan lebih dari seratus jinja di daerah Banshū dengan pusat keramaian di kota Himeji di bulan Oktober)
* Nachi no Hi Matsuri (Nachi Katsuura, Prefektur Wakayama, bulan Juli)
* Aizen Matsuri, Tenjinmatsuri dan Sumiyoshi Matsuri yang dikenal sebagai "Tiga Matsuri Musim Panas Terbesar di Osaka" (Prefektur Osaka, bulan Juni-Juli)
Daerah Chugoku dan Shikoku
* Saidaiji Eyō (Okayama, Prefektur Okayama, bulan Februari)
* Awa Odori (Tokushima, Prefektur Tokushima, 12-15 Agustus)
Daerah Kyushu
* Hakata Gion Yamakasa (Fukuoka, Prefektur Fukuoka, bulan Juli)
* Nagasaki Kunchi (Nagasaki, Prefektur Nagasaki, 7-9 Oktober)
* Karatsu Kunchi (Karatsu, Prefektur Saga, bulan November)
Pengertian lain
Dalam bahasa Jepang, kata "matsuri" juga berarti festival dan aksara kanji untuk matsuri (祭, matsuri?) dapat dibaca sebagai sai, sehingga dikenal istilah seperti Eiga-sai (festival film), Sangyō-sai (festival hasil panen), Ongaku-sai (festival musik) dan Daigaku-sai (festival yang diadakan oleh universitas).
Shimin Matsuri adalah sebutan untuk matsuri yang diselenggarakan pemerintah daerah atau kelompok warga kota dengan maksud untuk menghidupkan perekonomian daerah dan umumnya tidak berhubungan dengan institusi keagamaan.
Festival dan Matsuri yang lain
* Festival Salju Sapporo (Sapporo, Prefektur Hokkaido, bulan Februari)
* Festival Salju Iwate (Koiwai Farm, Shizukuishi, Prefektur Iwate, bulan Februari)
* YOSAKOI Sōran Matsuri (Sapporo, Hokkaido, bulan Juni)
* Niigata Odori Matsuri (Niigata, Prefektur Niigata, pertengahan bulan September)
* Odawara Hōjō Godai Matsuri (kota Odawara, Prefektur Kanagawa)
* Yosakoi Matsuri (kota Kochi, Prefektur Kochi, 9-12 Agustus)
* Hakata dontaku (3-4 April, kota Fukuoka)
* Hamamatsu Matsuri (3-5 Mei, kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka)
* Wasshoi Hyakuman Natsu Matsuri (kota Kita Kyūshū, Prefektur Fukuoka, hari Sabtu minggu pertama bulan Agustus)
CONTOH RESENSI BUKU
Identitas Buku
A. Judul Buku : “Kehidupan Di Pesisir Pantai”
B. Nama Penerbit : Buana Cipta Pustaka
C. Pengarang/Penulis : Ivan Masdudin
D. Penyunting : CM Production
E. Cetakan :
Pertama 2009
F. Jumlah Halaman : 64 halaman
G. Ilustrasi Sampul :
1. Sampul depan
Bergambarkan
seorang nelayan yang sedang menjaring, Bergambar pantai dan gunung, bertuliskan
judul buku “Kehidupan Di Pesisir Pantai” berwarna putih, dan bertuliskan
penganrang buku di pojok kanan atas.
2. Sampul Belakang
Menceritakan
Biografi Pengarang/ Penulis, berlatar warna abu-abu, di pojok kiri bawah ada
penjelasan perusahaan Penerbit, alamat Penerbit, telepon penerbit, website
penerbit, dan di pojok kanan bawah
tertera barcode buku.
1
Pokok-Pokok Isi Buku
BAB I – Pantai dan Beberapa Kedekatannya
A.Pantai dan Laut
Pantai merupakan tempat perhubungan antara
daratan dan perairan lepas. Di pantai
kita bisa melihat hamparan air lautan yang sangat luas. Jika kita membuat
perbandingan luas daerah daratan dan lautan , sebetulnya wilayah lautanlah yang
paling luas. Wilayah daratan di dunia umumnya berupa pulau – pulau yang
dikelilingi oleh lautan. Tempat di antara perairan dan daratan itulah yang orang-orang
sebut dengan pantai. Negara Indonesia sendiri merupakan kawasan kepulauan yang
terdapat banyak pantai.
Bagi masyarakat
yang berada di pesisir pantai keberadaan laut adalah kehidupannya. Laut telah
menyediakan berbagai keperluan sehari-hari mereka. Terjangan gelombang menjadi
sesuatu yang sudah biasa. Hal itu tampak saat kita menyaksikan anak-anak
nelayan yang ikut mencari ikan ke laut lepas. Bagi masyarakat pendatang
tampaknya harus berfikir dua kali untuk mengarungi lautan lepas. Jika kita
tidak memiliki keberanian untuk mengarungi lautan lepas, kita dapat menikmati
bebrapa keindahan lainnya seperti bermain pasir, atau menikmati kehidupan
warung-warung yang berada di pinggir pantai. Dari sanalah terlihat berbagai
aktivitas-aktivitas penduduk setempat dalam memperlakukan alam pesisir pantai.
B. Jenis dan
Bentuk Pantai
Keberadaan pantai selalu dipengarui oleh berbagai
aktivitasnya, dan bentuk-bentuk pantai dapt kita lihat dari segi tertentu
misalnya materi penyusunnya dan morfologinya.
1.
Jenis Pantai berdasarkan materi penyusunnya
a. Pantai Batu (Rock Shore)
Pantai batu adalah pantai yang tersusun dari batuan.
Batu- batu tersebut dapat berupa batuan beku ataupun batuan sedimen yang keras.
Pantai batu biasanya me iliki ombak yang relatif besar. Kerasnya ombak
menunjukan bahwa dikawasan tersebut tidak diperkenankan untuk berenang.
b. Beach
Beach adalah pantai yang tersusun dari material lepas. Beach tampak indah dan cocok
dijadikan tempat bermain. Beberapa kawasan Beach di Indonesia dijadikan tempat
wisata.
2
1) Sandy Beach
Sandy beach
adalah pantai yang tersusun dari endapan pasir. Kawasan ini merupakan kawasan
yang landai dan langsung menuju lautan. Sandy beach sering dijadikan sebagai
tempat bermain pasir, berjemur, dan beberapa aktivitas liburan.
2)
Gravely Beach (Pantai gravel, pantai berbatu)
Gravely
beach adalah pantai yang tersusun dari batuan dari gravel atau batuan lepas
atau kerakal. Perbedaan dengan bantai batu adalah batuan di pantai gravel lebih
kecil dan mudah lepas, sehingga batuan banyak yang terbawa ke daerah perairan.
3)
Pantai bervegetasi
Pantai
bervegetasi adlah pantai yang ditumbuhi berbagai vegetasi tertentu. Pantai
vegetasi sering dijadikan sebagai cara melindungi kawasan pantai dari
pengikisan tanah (Abrasi). Meskipun pantai bervegetasi jarang dijadikan tempat
pariwisata, tetapi pantai tersebut sering dijadikan sebagai tempat perburuan
kayu dan bahan – bahan kerajinan. Akhirnya
dari tahun ke tahun kawasan ini mengalami kerusakan bahkan mengalami kepunahan.
2.
Berdasarkan Morfologi
a. Pantai bertebing
(cliffed coast)
Pantai bertebing adalh
pantai yang memiliki tebing vertikal. Pantai bertebing adalah salah satu pantai
yang berbahaya. Pantai ini jarang sekali dipergunakan untuk aktivita
pariwisata. Mengingat daerah ini banyak sekali resiko terjadi kecelakaan, maka
pantai ini biasanya hanya dijadikan pemandangan dengan jarak pengamat dan alam
cukup jauh.
b. pantai berdataran
Ciri-ciri pantai ini
adalah adanya dataran yang luas. Karena bentuknya dataran maka pantai ini
perairannya cenderung lebih dangakal. Pantai ini banyak dipergunakan sebagai
tempat aktivitas manusia.
3.
Teluk dan Tanjung
a. Teluk
Teluk
merupakan wilayah perairan yang menjorok ke daerah daratan. Umumnya di kawasan
i i merupakan pusat-pusat aktivitas terutama aktivitas para nelayan. Indonesia
memili beberapa teluk seperti Teluk Cendrawasih di Irian, Teluk Bone dan Teluk
Tomini di Sulawesi.
b. Tanjung
Tanjung
merupakan kebalikan dari teluk yaitu daratan yang menjorok kearah lautan. Di
daerah ini kita dapat melihat bagian pantai secara lebih dekat.
3
C. Aneka
keanekaragaman kekayaan hayati
Pantai sangat kaya akan
keaneka ragaman sumberdaya alam. Wilayah pantai berupa tempat pertemuan antara
daratan dan perairan memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan keanekaragaman
sumberdaya alam tersebut. Beberapa Sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat di sekitar pantai adalah sebagai berikut.
1.
Aneka tumbuhan dan benda-benda
Bagi masyarakat di sekitar
pantai keberadaan tumbuhan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Umumnya, di
beberapa kawasan pantai kita dapat menjumpai berbagai jenis tumbuhan. Selain
itu banyaknya tumbuhan juga memberikan
pemandangan yang cukup menarik perhatian. Beberapa jenis tumbuhan yang
dapat tumbuh di sekitar pantai adalah sebagai berikut.
A. Magrove
Mangrove adlah sejenis
tanaman yang mirip dengan palm, kata
mangrove berasal dari bahsa portugis dan prancis yaitu “Mangue” dan “grouve”. Bagi
penduduk setempat keberadaan mangrouve juga sangat memberikan manfaat untuk menopang
kehidupannya. Secara langsung tumbuhan ini dapat menghasilkan kayu bakar,
obat-obatan, bahan bangunan, dan kehidupan perikanan pantai.
Mangrouve mengalami penyusutan diakibatkan dari perusakan yang dilakukan
oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
B. Bakau
Bakau adalah sejenis
tumbuhan yang hampir sama dengan mangrouve terutama dari segi akar. Pohon bakau
memiliki fungsi yang sama dengan mangrove yaitu dapat melindungi alam pantai
yang terkena gelombang yang menyebabkan abrasi. Bagi kehidupan masyarakat Bakau
dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan aran, bahan kertas, dan
lain-lain.\
Bakau memeliki berbagai jenis yaitu
1) Bakau Minyak - bakau tondok
2) Bakau Kurap – bakau
betul
3) Bakau kecil
2.
Aneka Binatang
A.Karang
Karang merupakan hewan
laut yang bersimbiosis dengan tumbuhan sejenis alga. Hewan-hewan ini terlihat
berwarna-warni dan sangat mengagumkan.
B. ikan
C. Kepiting
D. Burung
1)
Burung kuntul
2)
Burung Kowak
3)
Burung Walet
4
BAB II- Corak Kehidupan Di Pantai
A. Mata pencaharian
dan alat-alat
Masyarakat yang tinggal di wilayah dataran rendah,
lembah, dan berbukit pasti memiliki perbedaaan yang jauh dengan Masyarakat yang
tinggal di daerah pesisir pantai. Contohnya adalah dalam mata pencaharian
kebanyakan mata pencaharian di daerah pesisir pantai adalah sebagai
1. Nelayan
Tradisional
Nelayan
tradisional adalah nelayan yang menggunakan alat-alat tradisional untuk
melakukan aktivitas menangkap ikan. Contohnya nekayan tradisional masih
menggunakan perahu sederhana, masih menggunakan jala yang kecil dan alat-alat
yang sederhana.
2. Nelayan Modern
Nelayan modern
adalah nelayan yang menggunakan beberapa peralatan modern. Para nelayan modern
biasanya menggunakan perahu-perahu besar dan jala yang besar pula. Kecanggihan
para nelayan modern terlihat dari cara pengolahan ikan hasil tangkapannya.
3. Budidaya
Budidaya
merupakan salah satu aktivitas penduduk kawasan pantai yang saat ini mulai
digalakan.contohnya adalah
a. budidaya Rumput laut
b. udang
c. Mutiara
B.Tradisi
Sebagai mana corak
kehidupan masyarakat Indonesia yang kaya akan berbagai macam kebudayaan,
kehidupan di pantai pun tidak pernah sepi dari aktivitas tradisi, salah satu
contoh tradisi di daerah pantai adalah sebagai berikut.
1. Pesta laut
Pesta laut adalah acara
yang selalu di gelar di beberapa daerah
pantai Indonesia. Acara ini merupakan acara tahunan yang selalu di laksanakan secara rutin. Bentuk
kegiatannya adalah berupa pemberian sesajen ke tengah lautan sebagai ucap
syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh sang maha pencipta. Acara pesta
laut selalu diadakan secara meriah. Perahu-pershu nelayan dihias menggunakan
pernak-pernik yang menarik.
5
2. Festival layang-layang
Festival layang-layang
merupakan acara tahunan dengan peserta dari berbagai daerah bahkan festival ini
sering dilakukan dengan skala internasional. Kemeriahan pesta layang-layang
membuat kawasan tersebut ramai dikunjungi penonton.
C. Pariwisata
Wilayah
pantai umumnya merupakan kawasan yang sangat menarik. Keeksotisan tersebut
menjadikan pantai sering dikunjungi oleh masyarakat. Sehingga, masyarakat
banyak yang mendirikan tempat usaha di daera pantai seperti
·
Perhotelan dan pusat cendera mata
·
Rekreasi Keluarga
·
Olahraga Air
-
Selancar
-
Bannana boat
-
Voly pantai
-
Sepeda santai
Dengan adanya
fasilitas-fasilitas tersebut maka pengunjung akan merasa nyaman berada di
sekitar pantai, dan para pengusaha ataupun masyarakat yang memiliki usaha di
sekitar pantai akan mendapatkan keuntungan.
6
BAB III – Permasalahan Pantai
A. Pencemaran pantai
Keberadaaan pantai sangat
penting bagi masyarakat. Hal inilah yang membuat pantai tidak pernah sepi dari
pengunjung. Ramainya aktivitas selain mendatangkan berbagai keuntungan, bisa
juga mendatangkan bencana seperti terjadinya pencemaran.
Sampah merupakan barang yang telah digunakan dan harus
dimusnahkan. Jika tidak, maka akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
Selain sampah pencemaran dapat juga ditimbulkan dari
tumpahan minyak mentah.
B. aktivitas alam
Permasalahan alam tidak
hanya terjadi karena manususia tetapi permasalan alam juga dapat terjadikarena
aktivitas alam seperti
1. Abrasi
2. Tsunami
Abrasi dan tsunami adalah permasalahan alam yang terjadi
karna aktivitas alam yang menyebabkan kerugian bagi manusia. Contohnya manusia
harus merenovasi seluruh kerusakan yang diakibatkan oleh tsunami.
C. Sumber penyakit
- Malaria
Malaria adalah
penyakit yang ditimbulkan dari nyamuk terutama nyamuk anofheles. Malaria
sendiri termasuk penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kematian.
Untuk mengobati penyakit ini terdapat obat yang sangat berharga yaitu dengan
kina.
7
BAB IV
Beberapa pantai yang menarik di Indonesia
A.
Pantai Pangandaran
Salah satu pantai yang
terletak di wilayah selatan pulau Jawa, terletak di
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pantai pangandaran memiliki banyak kelebihan.
Dataran Pantai yang landai dengan aktivitas gelombang yang tidak terlalu besar.
Selain itu dikawasan itupun terdapat tempat-tempat lain yang tak kalah
menariknya yakni Cagar Alam dan kawasan pantai pasir putih. Lebih dalam
kedaerah laut dari kawasan tersebut terdapat taman laut.
B.
Pantai Parangtritis
Kawasan Parangtritis
merupakan daerah yang landai dengan gelombang ombakyang tidak terlalu besar.
Kawasan ini termasuk kawasan Pantai selatan Pulau Jawa. Dimana kesan mitos
masih sangat kental di masyarakat.
Namun terlepas
dar itu semua, sesungguhnya Parangtritis merupakan kawasan yang sangat indah.
Hal yang sangat menarik adalah untuk menikmati keindahan pantai Parangtritis
kita dapat melakukan perjalan menggunakan kuda. Sehingga nuansa tradisi sangat
terasa di kawasan Pantai Parangtritis.
C.
Pantai Senggigi
Pantai senggigiterletak
di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di Pantai ini kita bisa melakukan
berbagai kegiatan seperti berenang, bermain kano, berjemur dan menikmati
pemandangan.
Kita bisa menggunakan
“cidomo” sejenis angkutan khas NTB yang ditarik oleh seekor kuda. Orang-orang
banyak yang berkunjung ke daerah tersebut dan banyak fasilitas-fasilitas yang
ada disana contohnya hotel, seperti Holiday Inn, the Oberoi, Sheraton senggini,
Melati Dua Cottage, Pool Villa Club, Panorama cottage, dan lain-lain.
D.
Pantai Carita
Pantai ini terletak di daerah Pandeglang, Banten sebagai
suatu taman wisata alam. Pantai carita termasuk sala satu pantai kaya sumber
daya alam. Dataran yang landai denganombak yang bersahabat. Penambah indahnya
pantai carita yaitu adanya gunung karakatau yang terlihan dari kejauhan
8
Kesimpulan
Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang dikelilingi
oleh lautan. Luasnya lautan menyebabkan sebagian masyarakat yang vtinggal di
sekitar pantai tidak lepas dari beberapa aktivitas yang berhubungan dengan
pengarungan lautan. Kekayaan alam laut telah menjadi sumber kegidupan
masyarakat sekitar sejak beribu-ribu tahun yang lalu.
Selain itu, kawasan tersebut juga
merupakan kawasan yang sangat strategis. Keindahan alam dan banyaknya fasilitas
di sekitar pantai telah menyebabkan kawasan pantai di indonesia tidak pernah
sepi dari kegiatan atau aktivitas warga setempat ataupun penduduk pendatang.
Dan dengan banyaknya pendatang ke daerah pantai mendorong masyarakat atau
pengusa untuk membuka usaha di daerah pantai. Tetapi karena banyaknya pendatang
atau pengunjung, pantai di Indonesia banyak yang mengalami pencemaran atau
kerusakan karna ulah manusia.
9
Penilaian
-
Keunggulan
Buku
ini bagus karena selain dapat menambah pengetahuan untuk kita, buku ini dapat memotivasi
kita untuk bisa menjaga keadaan alam salah satunya pantai.
-
Kekurangan
Buku ini terlalu berbelit-belit
pembahasanya, dan kata-kata yang digunakan terlaku baku.
Saran
– Saran
Ø
Untuk penulis : Karena buku ini adalah buku pengetahuan untuk
anak sekolah maka seharusnya basanya yang digunakan jangan terlalu baku, dan
seharusnya dalam membahas kehidupan di pesisir pantai pembahasannya tidak
berbelit-belit.
Ø
Untuk Perancang Sampul : Dalam merancang sampul buku ini
seharusnya sampulnya lebih menarik, agar anak-anak sekolah lebih tertarik
membacanya. Karena sebelum membaca anak-anak sekolah biasanya cenderung melihat
sampulnya terlebih dahulu.
10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar